Pengabdian Masyarakat Internasional Mahasiswa dan Dosen FDIK Universitas PTIQ ke Sanggar Belajar Sentul Malaysia

Kuala Lumpur, Malaysia – 13/14 Agustus 2024. Tiga hari sebelum Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79, sebuah langkah monumental dalam pengabdian masyarakat internasional telah dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas PTIQ Jakarta. Dalam kolaborasi yang didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia, program ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang Islam dan nasionalisme di kalangan anak-anak migran Indonesia yang belajar di Sanggar Belajar Sentul, Malaysia.

Sanggar Belajar Sentul, sebuah pusat pendidikan yang didirikan untuk anak-anak migran Indonesia yang tidak terdokumentasi, menjadi titik fokus dari upaya pengabdian masyarakat ini. Dalam program ini, mahasiswa dan dosen FDIK berkolaborasi dengan guru-guru setempat untuk menyampaikan materi-materi yang relevan dalam meningkatkan pemahaman agama Islam serta nilai-nilai kebangsaan Indonesia.

Wakil Kedutaa Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Shoheh, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran pendidikan dalam memperkuat identitas kebangsaan bagi anak-anak migran yang notanebe muslim Indonesia di Malaysia. “Kami bangga bisa mendukung program ini dan berharap kolaborasi ini bisa berlanjut secara berkesinambungan, menjadi pelopor bagi pengabdian masyarakat antar bangsa yang lebih luas,” ungkapnya.

KBRI Malaysia memberikan dukungan penuh, baik dari segi fasilitas maupun pendanaan, dalam memastikan program ini berjalan lancar. Mereka juga berharap program ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia untuk terlibat dalam kegiatan serupa.

Program pengabdian ini tidak hanya berfokus pada aspek pendidikan agama, tetapi juga pada pembentukan karakter dan identitas nasional di kalangan anak-anak. Dalam sesi-sesi yang diadakan, para mahasiswa dan dosen FDIK tidak hanya menyampaikan materi-materi keagamaan, tetapi juga mengenalkan kebudayaan Indonesia, sejarah perjuangan bangsa, serta nilai-nilai Pancasila.

Idrus, salah satu mahasiswa peserta program menyampaikan, “Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi kami. Kami bisa langsung terjun ke lapangan, berinteraksi dengan anak-anak yang memiliki latar belakang berbeda, dan berkontribusi dalam membangun masa depan mereka melalui agama dan pendidikan.”

Dengan dukungan yang solid dari KBRI Malaysia dan antusiasme yang tinggi dari mahasiswa dan dosen FDIK Universitas PTIQ, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan berkembang. Rencana jangka panjang dari program ini mencakup peningkatan kapasitas guru-guru lokal, penyediaan materi pendidikan yang lebih komprehensif, serta pembentukan program-program baru yang lebih luas cakupannya.

Dekan FDIK, Dr. Topikurogman, MA menyampaikan, “Kami berharap pengabdian ini bisa menjadi model bagi kerjasama antar bangsa di bidang pendidikan dan sosial, serta dapat memupuk persaudaraan antar negara, khususnya di wilayah Asia Tenggara,” ujar Topik yang pernah belajar di Kairo Mesir ini sekaligus yang terlibat dalam program PkM.

Dengan semangat yang membara, program ini tidak hanya menjadi sarana pengabdian, tetapi juga menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan Malaysia dalam upaya membangun generasi muda yang berpendidikan, beriman, dan berkarakter.

Oleh: Ellys Lestari Pambayun (Dosen FDIK)

About the Author

You may also like these